Sastrodikoro

Oke untuk adik - adik Kelas X SMKN 1 Lumajang , kali ini kita akan bertemu dengan gelaran akbar Gugus Depan Sastrodikro yaitu Kemda 2016 , untuk adik - adik peserta Kemda 2016 pasti kurang tahu tentang kegiatan ini berikut penjelasanya. KEMDA 2016 merupakan  kegiatan perkemahan yang dilaksanakan dalam rangka penerimaan tamu ambalan tahun  pelajaran 2016/2017 gugus depan lumajang 07.139 - 07.140 Sastrodikoro. Ke mah Pemuda merupakan  sebuah kegiatan ajang promosi, berkarya, belajar, serta menambah pengalaman, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggaran oleh gerakan pramuka gugus depan lumajang 07.139-07.140 sastrodikoro pangkalan SMK Negeri 1 Lumajang,  Nah.... untuk mengetahui kegiatan ini yang lebih detail beserta Jadwalnya dan teknisnya  silahkan download Petunjuk Teknis, Teknis Kegiatan dan Jadwal kegiatan Kemah Pemuda di Link dibawah ini . Video Flasmob MOP Dance untuk lomba: Silahkan didownload : DOWNLOAD VIDIO MOP DANCE   JUKNIS KEMDA 2016  Te

Yahya Muad Arrazi Dibalik sebuah kesuksesan dan kejayaan Organisasi tentu tidak terlepas dari pemimpin yang handal dan hebat, mari kita simak sejenak biografi Pradana Dewan Ambalan Sastrodikoro masa bhakti 2015/2016 Nama                : Yahya Muad Arrazi Tanggal Lahir   : 22 Maret 1998 Alamat              : Jalan P.B Sudirman Gg. AA Lumajang Jenis Kelamin   : Laki-laki Agama              : Islam Kelas                : XI Jurusan             : Teknik Komputer Jaringan NTA                 :  1308071390201 Kutipan Favorit: Jadilah pemuda yang berani mencoba, keluar dari zona nyaman, karena disana kita benar-benar mengetahui kemampuan kita yang sebenarnya . Setiap pemimpin punya cara sendiri untuk mengelola yang yang sedang dia pimpin, tujuan akhir semua sama yaitu menuju keberhasilan dalam meraih apa yang menjadi tujuan organisasi tersebut. Pradana masa bhakti 2015/2016 ini terkenal ramah, humoris, bertanggungjawab, bisa mengendalikan situasi, menjadi garda terdepan dala

Sejarah Pramuka Indonesia Scouting yang di kenal di Indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan, dikembangkan oleh Lord Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan, beliau menerapkan scouting secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907. Pengalaman keberhasilan Baden Powell sebelum dan sesudah perkemahan di Brownsea ditulis dalam buku yang berjudul “ Scouting for Boy ”. Melalui buku “Scouting for Boy” itulah kepanduan berkembang termasuk di Indonesia. Pada kurun waktu tahun 1950-1960 organisasi kepanduan tumbuh semakin banyak jumlah dan ragamnya, bahkan diantaranya merupakan organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik, tentunya hal itu menyalahi prinsip dasar dan metode kepanduan. Keberadaan kepanduan seperti ini dinilai tidak efektif dan tidak dapat mengimbangi